Jenistarian dan musik ketiga adalah "non-suci." Yaitu sebagai hiburan suku Aborigin. Lagu-lagu dan tarian ini bisa dimainkan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Musik dan tarian ini disebar luaskan diantara suku-suku. Jenis tarian dan musik ini menjadi keunikan bagi suku Aborigin dan suku-suku lainnya hingga sampai saat sekarang ini. TarianZapin ini adalah salah satu tari tradisional yang terdapat dinegara Malaysia. Arti kata Zapi dalam bahasa melayu Al Zaffan yangberarti Gerakan Kaki. Tarian yang berasal dari suku Aborigin Australia ini dibawakan dengan gerakan yang kuat, dengan setiap pergantian gerakan dilakukan seiring dengan waktu dengan alat musik. Haka Dance Pendudukasli suku Australia adalah suku Aborigin. Suku Aborigin tinggal di benua Australia selama kurang lebih 50.000 tahun. Sebanyak 250 bahasa dan 600 dialek berbeda dipakai suku Aborigin yang tersebar di seluruh Australia. Ada dua kelompok, yaitu suku Aborigin yang mendiami Australia, setelah Inggris menjajah pulau tersebut tahun 1788. Padamasanya, suku Aborigin terdiri dari 500-an suku dengan 200-an bahasa. Sayangnya, sejak Australia dijajah oleh Inggris, suku Aborigin mengalami marjinalisasi yang luar biasa. Atas peminggiran ini, jumlah masyarakat Aborigin di Australia hanya sekitar 3% (700.000 jiwa) dari total penduduk Australia. 6 Keunikan. Tari India : Pada umumnya,gerakam tari India energik,lincah,dan dinamis. India memiliki gerakan yang beraneka ragam yang tinggi , seperti satu kaki diangkat, satu kaki lurus dan yang satunya di tekuk. Kostum atau busana yang dikenakan penari cenderung mewah dengan warna yang terang serta ornamen yang rumit. Salahsatu senjata tradisional suku Aborigin adalah Bumerang. Boomerang adalah senjata lempar khas suku Aborigin dari Australia yang digunakan untuk berburu. Sementara senjata serupa Throwing Stick (tongkat lempar) juga diketahui dibuat oleh kebudayaan-kebudayaan lain di seluruh dunia, kebanyakan orang mengasosiasikan bumerang dengan Australia karena konsistensi sejarah dan ragam contohnya. gQQgQ. Daftar isiSiapa Itu Suku Aborigin?Sejarah Suku AboriginCiri Khas Suku AboriginKepercayaan Suku AboriginBahasa Suku AboriginRumah Adat Suku AboriginPakaian Suku AboriginKehidupan Suku AboriginKebudayaan Suku AboriginDunia ini terdiri dari berbagai macam suku budaya. Diantara sekian banyaknya suku tersebut ada suku Aborigin. Berikut ini adalah sejarah hingga kebudayaan yang dimiliki oleh suku Itu Suku Aborigin?Suku aborigin adalah suku bangsa asli yang menempati daratan Australia. Kata Aborigin diambil dari bahasa latin yaitu berasal dari kata “Aborigine” yang memiliki makna “dari awal”. Kata tersebut sudah digunakan sejak abad ke 17 yang mengacu pada orang-orang yang tinggal di daerah tertentu dalam hal ini adalah benua dilihat dari bentuk fisik orang-orang suku Aborigin memiliki ciri fisik yang serupa dengan suku di Asia Tenggara khususnya dari Irian. Diperkirakan orang-orang Irian bermigrasi dan tiba di benua Australia pada 50 ribu tahun yang lalu. Teori ini didukung dengan teori bahwa dahulu kala daratan Australia dan daratan Irian pergi dengan menggunakan perahu rakit. Pada saat itu terjadi fluktuasi iklim serta menyebabkan terciptanya jalur di permukaan laut. Hal tersebut memungkinkan adanya pergerakan manusia dari arah barat ke arah timur melalui kepulauan asal usul suku Aborigin ini juga diperkuat dengan kebudayaan mereka yang memiliki banyak kesamaan dengan orang-orang di suku Irian. Diketahui mereka menetap di benua terkecil itu selama ribuan tahun yang lalu. Namun saat ini keberadaan suku Aborigin tergerus oleh kedatangan bangsa Eropa. Karena perbedaan warna kulit yang begitu mencolok menyebabkan hal-hal kurang beruntung bagi suku akhirnya mereka mengalami nasib yang sama dengan suku Indian di Amerika Serikat. Pada tahun 1788 hingga 1800 jumlah penduduk suku Aborigin berkurang sebanyak 90%. Bahkan kelompok Aborigin yang berada di wilayah yang cukup subur menghilang tanpa jejak. Saat ini orang-orang Aborigin telah menikah dengan orang-orang non Aborigin. Sebagian besar dari mereka kini tinggal di kota-kota besar. Jumlahnya pun mulai meningkat sekitar 2,3% pada tahun Khas Suku AboriginOrang-orang Aborigin umumnya memiliki ciri fisik yang sama dengan orang-ornag di Irian yaitu berkulit gelap, berambut keriting, berbibir tebal, dan serta memiliki kelopak mata yang lurus. Namun karena proses adaptasi dengan lingkungan sekitar fisik mereka menjadi kecoklatan serta rambut Suku AboriginOrang-orang Aborigin menganut kepercayaan terhadap roh para leluhur mereka serta meyakini bahwa benda-benda alam seperti binatang memiliki kekuatan magis. Suku Aborigin dikenal dengan berbagai upacara ritual mereka. Hal tersebut mengundang para antropologi untuk meneliti mereka. Selain itu masyarakat Aborigin juga dipercaya mampu mengetahui keadaan Bumi di masa lalu hingga masa depan melalui mimpi yang diberikan oleh roh Agung. Gambaran tersebut bisa dilihat pada bebatuan hasil karya nenek moyang Aborigin juga terkenal dengan kemampuan mistis mereka, Kemampuan tersebut antara lain menyembuhkan orang sakit dengan cara memasukkan tangan ke orang yang sakit tanpa berdarah dan keluar dari ruangan terkunci tanpa membuka pintu. Berdasarkan data sensus, penduduk sebagian besar Aborigin saat ini yaitu sekitar 72% menganut sistem kepercayaan Kristen meskipun tidak sama persis. Sementara sisanya tidak memeluk agama Suku AboriginBahasa yang digunakan oleh masyarakat Aborigin sangat beragam. Terdapat ratusan bahasa dan dialek tradisional suku Aborigin di Australia. Menurut hasil studi yang dilakukan oleh pakar linguistik dari Universitas Sydney Barat yaitu Robert Mailhammer, bahasa yang dimiliki oleh suku Aborigin berjumlah 250 macam. Berdasarkan bukti-bukti yang ada bahasa tersebut mempunyai satu akar yang sama yaitu Proto-Australia. Bahasa tersebut telah diucapkan sejak tahun yang Adat Suku AboriginDikarenakan berasal dari nenek moyang yang sama, tak heran bila suku aborigin memiliki kebudayaan yang hampir mirip dengan suku di Irian. Hal tersebut juga berlaku untuk rumah adat mereka yang mirip dengan rumah adat Honai di Papua. Rumah mereka terbuat dari bahan-bahan alami seperti pepohonan, dedaunan, dan ranting yang disusun secara sederhana. Rumah mereka juga telah dimodifikasi menyesuaikan dengan perubahan iklim di Australia. Mereka juga masih nomaden atau Suku AboriginPakaian yang dikenakan oleh suku Aborigin juga masih sangat sederhana. Memerka memanfaatkan kulit kanguru sebagai bahan dasar pakaian mereka. Kulit kanguru yang tebal dapat melindungi mereka dari hawa dingin. Untuk melindungi mereka dari panas terik matahari, kulit kanguru tersebut diberi warna putih. Selain warna putih, pakaian mereka juga diberi warna merah untuk menakut-nakuti binatang Suku AboriginPada awalnya orang-orang Aborigin tidak mengenal cara bercocok tanam sehingga mereka berburu dan memancing ikan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Binatang yang mereka adalah kanguru, lobster dan anjing laut. Sebab itu mereka tidak pernah tinggal jauh dari sumber air seperti sungai atau Aborigin hidup secara berkelompok dan dipimpin oleh seorang kepala suku. Kepala suku tersebut selain menjadi pemimpin dalam berbagai ritual adat juga merangkap sebagai tabib atau dukun. Suku Aborigin dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan daerah tempat tinggal mereka seperti Aborigin Bama yang berada di wilayah Queensland, Aborigin Koori yaitu berada di daerah New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri menempati wilayah Queensland selatan, Aborigin Noongar berada di wilayah selatan bagian Australia barat, Aborigin Nunga yang dapat dijumpai di wilayah Australia selatan, Aborigin Anangu sebagai kelompok terbanyak berada wilayah dekat perbatasan Australia selatan dan barat, serta Aborigin Palawah yang mendiami pulau Suku AboriginSuku Aborigin adalah suku yang kaya akan keanekaragaman budayanya. Budaya yang paling melekat adalah budaya seni lukis dan seni pagat. Biasanya mereka melukis pada permukaan kulit kayu. Lukisan tersebut menggambarkan kehidupan suku Aborigin yang selaras dengan alam. Selain lukisan, masyarakat Aborigin pandai dalam seni pahat yang mereka tuangkan pada bebatuan. Mereka juga kerap melukis tubuh mereka terutama pada bagian wajahnya dengan pola Aborigin mempunyai kesenian tari yang umumnya didominasi oleh hentakan kaki seperti pada tari tiwi. Tari tiwi memiliki gerakan yang sangat kuat dimana gerakan tari harus dilakukan sesuai dengan irama ketukan musik. Selain tarian, suku Aborigin juga mempunyai kesenian musik yang khas. Biasanya musik mereka mirip dengan bunyi-bunyian binatang. 832 PM Sejarah dan Kebudayaan Suku Aborigin – Australia. Suku Aborigin Australia atau biasa disebut juga Pribumi-Australia merupakan penduduk asli benua Australia dan kepulauan disekitarnya, termasuk juga mencakup Tasmania dan kepulauan selat Torres. Suku Aborigin memiliki bentuk fisik yang mirip orang papua. Hal ini karena mereka memang keturunan orang Papua yang menjelajah ke benua Australia, sikitar tahun lalu. Namun saat ini dalam perkembangannya, bentuk fisik suku Aborigin saat ini rata-rata lebih kecil dan lebih pendek dari orang Papua. Rambut keriting, namun sebagian warnanya sudah kemerah-merahan atau cokelat pucat, sedangkan warna kulit mereka gelap. Masyarakat Aborigin bukanlah entitas sosial tunggal, mereka memiliki komponen dan segmen yang berbeda dalam mode subsisten, budaya, serta bahasa. Asal usul kata Aborigin Dalam bahasa Inggris kata "Aborigin" mempunyai arti "penduduk asli/penduduk pribumi". Kata aborigin tersebut mulai digunakan sejak abad ke-17 untuk mengacu kepada penduduk asli Australia saat itu. Sebutan ini diambil dari bahasa latin ab origine, yang berarti "dari awal". Suku aborigin diperuntukan bagi penduduk yang sejak semula tinggal di suatu daerah atau pulau. Kata Aborigin memiliki arti paling awal dikenal’. Mereka memiliki budaya, warisan, dan sejarah yang berbeda dari kelompok-kelompok lain di seluruh dunia. Bahasa Penduduk pribumi ini berbicara lebih dari 250 bahasa dan dialek yang berbeda dan dianggap sebagai 20 jenis bahasa di dunia yang terancam punah. Bahasa asli suku Aborigin Australia diketahui tidak terkait dengan salah satu bahasa di bagian lain dunia. Saat ini, hanya ada kurang dari 200 bahasa asli Australia yang digunakan. Ahli bahasa mempelajari bahasa Australia dengan dua jenis yaitu Bahasa Pama-Nyungan mayoritas terdiri dari keluarga bahasa terkait, sedangkan yang tidak berhubungan dipelajari ahli sebagai bahasa non-Pama Nyungan. Kelompok bahasa tersebut diyakini sebagai hasil dari kontak yang lama dan intim. Sebuah fitur umum dari bahasa adalah bahwa mereka menampilkan cara bicara khusus yang intim digunakan dan hanya digunakan di hadapan kerabat. Budaya Masyarakat Aborigin hidup dengan cara berburu dan mencari ikan. Mereka berburu binatang liar seperti kanguru, dengan tombak, panah, dan bumerang senjata khas orang Aborigin. Di daerah yang beriklim dingin, kulit kanguru ini digunakan sebagai bahan pakaian. Ilmu bercocok tanam dan beternak belum dikenal, karenanya kelompok anak suku aborigin tidak pernah berkelana jauh dari sumber-sumber air atau sungai. Mereka juga tidak pernah tinggal lama di suatu daerah. Rumahnya amat sederhana, terbuat dari susunan ranting pohon dan dedaunan. Dalam kehidupan sosial dan pemerintahan mereka dipimpin oleh kepala suku yang biasanya juga merangkap sebagai dukun suku itu. Kepala suku juga memimpin upacara keagamaan dan perkawinan. Sistem kepercayaan Agama orang aborigin-Australia masih tradisional, mereka percaya terhadap adanya Roh Agung yang menciptakan alam semesta dan isinya. Mereka percaya bahwa Roh Agung terkadang memberikan petunjuk dan bimbingan melalui mimpi. Data sensus menunjukkan bahwa 72% Aborigin mempraktikkan salah satu bentuk’ ajaran Kristen meskipun tidak sama persis, sementara 16% tidak menganut agama apapun. Saat ini sedang terjadi peningkatan jumlah anggota masyarakat yang mengikuti ajaran Islam. Di antara suku Aborigin Australia, nilai-nilai religius dan tradisi lisan biasanya berdasarkan pada penghormatan terhadap pulau dan alam sekitar yang menjadi tempat tinggal mereka. Pada masa sebelumnya, kelompok yang berbeda menampilkan budaya, kepercayaan, dan bahasanya sendiri. Seni dan Lukisan Aborigin Australia Kebudayaan Australia kaya akan tradisi seni Aborigin. Seni pahat batuan dan lukisan kulit kayu menampilkan kehidupan Aborigin yang selaras dengan alam. Hubungan antara masyarakat Aborigin dan lingkungannya paling terlihat dalam penggunaan warna alami dalam lukisan yang sebagian besar terbuat dari oker ochre. Meskipun saat ini para seniman Aborigin modern masih meneruskan tradisi, tetapi mereka juga mulai mengadopsi material modern yang serbaguna. Senjata Tradisional Salah satu senjata tradisional suku Aborigin adalah Bumerang. Boomerang adalah senjata lempar khas suku Aborigin dari Australia yang digunakan untuk berburu. Sementara senjata serupa Throwing Stick tongkat lempar juga diketahui dibuat oleh kebudayaan-kebudayaan lain di seluruh dunia, kebanyakan orang mengasosiasikan bumerang dengan Australia karena konsistensi sejarah dan ragam contohnya. Gerakan bumerang adalah kombinasi translasi dan rotasi mirip baling-baling helikopter. Bumerang digunakan sebagai alat berburu oleh suku Aborigin pada masa lampau. Sejak kecil suku aborigin dilatih menggunakan bumerang. Awalnya mereka dilatih menggunakan bumerang yang terbuat dari kayu kemudian bumerang dengan logam yang ujungnya tumpul dan dilatih menggunakan logam yang ujungnya tajam. Sumber referensi boomerang senjata tradisional khas suku aborigin Budaya Australia di bangun berdasarkan kisah-kisah battler orang tertindas yang pantang menyerah, bushranger pelanggar hukum namun pahlawan moral dan prajurit gagah berani. Juga tentang para pahlawan olahraga, pahlawan pekerja dan imigran bernyali besar. Meskipun australia adalah negara yang didominasi kristen, tidak ada agama resmi di negara ini. Orang-orang di australia bebas mempraktikkan agama apa pun yang mereka pilih, selama mereka tidak melanggar hukum. Saat ini, australia juga menyatakan jati dirinya dengan warisan budaya aborigin, paduan budaya yang dinamis, ide-ide yang inovatif dan kancah seni yang berkembang pesat. Penduduk asli australia, atau suku aborigin, adalah penduduk asli Australia. Mereka bermigrasi dari afrika ke asia sekitar tahun yang lalu, dan dari asia ke australia sampai tahun yang adalah salah satu negara yang berisi penduduk dengan latar belakang budaya yang sangat beraneka ragam, ada banyak sekali budaya dan kebiasaan orang australia yang menarik Suku Aborigin Suku aborigin adalah suku asli australia yang telah menempati benua tersebut dan pulau sekitarnya sejak tahun lalu. Suku ini berbicara lebih dari 250 bahasa dan dialek yang berbeda-beda. Boomerang Boomerang merupakan senjata tradisional khas suku aborigin, australia yang telah ditemukan sejak puluhan tahun yang lalu. Senjata ini merupakan senjata lempar yang biasa digunakan untuk berburu. Tari Tiwi Tari tiwi adalah tarian tradisional suku aborigin. Tarian ini dipertunjukkan dengan gerakan yang kuat, dimana setiap pergatian gerakan harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan pukulan alat musik. Didgeridoo Didgeridoo adalah alat musik tradisional yang telah berusia ribuan tahun. Alat musik ini memiliki bentuk yang panjang dan agak mengerucut. Didgerioo memiliki bunyi yang khas, tergantung kemahiran peniup. Sunday Roast Australia memiliki makanan tradisional yang sama dengan bangsa inggris, yaitu sunday roast. Sunday roast merupakan sebuah hidangan yang biasa disajikan pada hari minggu, terdiri dari daging panggang, kentang, dan dihidangkan bersama dengan sayuran atau puding. Yabun Festival Yabun adalah festival pribumi terbesar di australia. Festival yang berlangsung hanya 1 hari ini mampu menarik sekitar sampai orang penonton pada hari australia. Festival ini merupakan salah satu ajang musik pribumi terpenting di negeri kanguru ini. Seni Rupa Australia Seni rupa australia dianggap bermula dengan lukisan gua dan lukisan kulit kayu penduduk aslinya. Tradisi penduduk asli australia diwariskan secara lisan melalui upacara dan juga dengan menyampaikan kisah-kisah zaman impian. Musik Tradisional Australia Musik tradisional australia dihasilkan oleh suku aborigin dan kolonial inggris. Musik australia disebut juga sebagai musik aborigin dan merupakan bagian internal dari perayaan sosial, budaya, dan upacara adat yang telah ada sejak tahun yang lalu. Tjungu Festival Tjungu festival adalah festival empat hari yang diadakan di voyages rock resort pada bulan April. Festival ini merayakan semua kebudayaan pribumi, mulai dari budaya, fashion, olahraga, musik, seni, hingga makanan. Laura Aboriginal Dance Festival Setiap dua tahun sekali pada bulan Juni, ratusan penari dan ribuan pengunjung memenuhi kota kecil laura di cape york peninsula untuk merayakan laura aboriginal dance festival. Masyarakat aborigin dari seluruh cape york peninsula merayakan berbagai budaya, seperti tarian, lagu, seni, dan pertunjukan. Tinggal di negara asing untuk pertama kalinya bisa saja membingungkan dan memberikan rasa tidak tenang bagi semua orang. Tetapi dengan mempelajari kebudayaan dan gaya hidup negara tersebut terlebih dahulu, Anda akan mendapat gambaran yang lebih jelas dan bisa mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut. Warga australia terkenal dengan kepribadiannya yang santai. Awalnya anda mungkin merasa tidak terbiasa, terutama jika anda berasal dari negara dengan fase hidup yang cepat. Tetapi lama kelamaan, anda akan menemukan bahwa warga australia sangat bersungguh-sungguh dan ramah. Kualitas kehidupan di australia sangat tinggi, dengan layanan publik yang luar biasa, tingkat kejahatan rendah dan biaya hidup yang terjangkau. Makanan merupakan bagian penting pada suasana sosial dan orang australia gemar menikmati hidangan yang di bakar dengan arang bersuasana santai dan informal, atau disebut 'barbies' dengan teman dan keluarga. Makanan lokal termasuk hidangan laut, hasil pertanian lokal dan produksi anggur jenis internasional yang terkenal. Berbagai kelompok etnis juga memiliki peranan pada kekayaan masakan australia, dari yunani sampai vietnam dan kanton sampai india. Tag/ Sekilas Fenomenal Suku Aborigin & Budaya Australia Indonesia telah lama menjalin hubungan dengan sejumlah suku Aborigin lewat perdagangan dengan orang Makassar, khususnya komoditas teripang. Kini hubungan itu dicoba dibangun kembali lewat seni tari. Berikut tulisan Murtala, penari sekaligus koreografer yang tinggal di Sydney, Australia. Murtala. Foto Koleksi adalah koreografer dan salah satu penari yang tergabung dalam kelompok tari Suara Indonesia. Kebanyakan penari yang tergabung dalam kelompok ini adalah anak-anak asal Indonesia atau keturunan Indonesia yang lahir dan besar di Australia. Tapi karena beragamnya budaya yang ada di Sydney, Australia, ada juga penari lainnya yang berasal dari negara lain. Termasuk dua diantaranya adalah warga asli Aborigin Australia. Salah satunya adalah Roselle Pearson, tokoh seni Aborgin dari komunitas Yirrkala, di Kawasan Australia Utara. Ia pernah bergabung bersama Suara Indonesia selama kurang lebih 3 tahun. Tahun lalu, saya dan Alfira, direktur artistik bertemu dengan Roselle dan kami terlibat dalam perbincangan untuk membuat proyek bersama. Kami sebenarnya ingin mewujudkan sebuah mimpi yang lama sekali, yaitu menjalin kembali hubungan antara pelaut-pelaut dari Makassar dengan warga Aborigin Australia di kawasan Arnhem Land. Sejarah mencatat hubungan ini terjadi mulai abad ke-16 sampai awal abad ke-19, saat para nelayan asal Makassar mencari teripang yang kemudian menukarnya dengan tembakau, bahan baju, permainan kartu, tuak alkohol dari warga Aborigin. Meski sudah ratusan tahun lalu, tetapi hubungan orang Makassar dan warga Aborigin masih bisa dirasakan hingga sekarang. Ada beberapa kata dalam bahasa yang digunakan sejumlak suku Aborigin di Kawasan Australia Utara, misalnya kata 'rupiah' untuk merujuk uang. Ada pula kata 'gambu' yang berasal dari kata 'kampung' dan ini berarti desa. Di Kawasan Australia Utara bahkan ada daerah bernama Gambu Maluku. Dan beberapa warga Aborigin menyebut orang kulit putih dengan kata 'Balanda', yang berasal dari kata Belanda. Tak hanya itu, jika warga Aborigin bertemu dengan orang Indonesia yang datang ke Yirkalla, sejarah hubungan antara Makassar dan Aborigin masih akan sering didengar. Banyak pula mereka yang memiliki keturunan Makassar yang bisa ditemui di daerah ini. Kuatnya hubungan di masa lalu inilah yang mengispirasi kami bertiga untuk membuat proyek kolaborasi. Suasana anak-anak Aborigin belajar tarian Aceh. Foto Suara Indonesia Dengan diberi nama Reconecting our connection, kami berharap program seni ini dapat membangun hubungan baru antara, tak hanya Makassar tapi Indonesia secara umum dengan budaya asli Australia. Ide ini disambut baik oleh Australia Council for the Arts, atau dewan seni Australia, dan Australia Indonesia Institute. Lewat program ini, kami mencoba menghadirkan seorang seniman tari dari Indonesia yang aktif mengajarkan dan mengembangan seni budaya di daerahnya. Tidak hanya belajar menari, peserta pelatihan juga belajar bahasa Indonesia. Foto Suara Indonesia Dari banyak nama yang muncul maka dipilihlah Dedy Satya Amijaya, penari lulusan S2 jurusan Tari di Institut Seni Indonesia Surakarta, yang kini menetap di Ponorogo. Dedy telah aktif mengajarkan tari di sekolah-sekolah dan menghidupkan komunitas seni di wilayah Ponorogo. Program Reconecting our connection dilaksanakan selama dua minggu, sejak 25 Oktober hingga 6 November 2015 dengan menggelar sejumlah pertunjukkan dan pelatihan di sekolah-sekolah serta komunitas lokal di daerah Yirrkala, Nhulunbuy dan Laynhapuy, Kawasan Australia Utara . Beberapa tarian asal Indonesia yang dipertunjukkan, diantaranya Bajidor Kahot, Rapai Geleng, Ratoh Duek, Jatilan, Topeng Ganong dan Tapuak Galembong. Sementara untuk pelatihan kami memperkenalkan tari Aceh dan Tapuak Galembong. Tapi bukan hanya mengajarkan tarian, kami juga menyisipkan pengetahuan dasar bahasa Indonesia, seperti 'selamat pagi', 'selamat siang', 'nama saya...', 'apa kabar?', 'terima kasih', 'sampai jumpa', 'kanan', 'kiri', 'tengah' dan juga berhitung. Di masa depan diharapkan ada seniman Australia yang pergi ke Indonesia. Foto Suara Indonesia Tak hanya itu, kami bertiga bersama Dedy melakukan kolaborasi dan eksplorasi gerak dan musik bersama sejumlah seniman lokal dari Yirrkala. Rencananya hasil kolaborasi ini akan dipentaskan di akhir program bersama anak-anak telah mengikuti pelatihan tari. Pertunjukkan kolaborasi akan digelar tanggal 5 November 2015 di Roy Dadaynga Marika Stage, Yirrkala Art Centre, dengan menampilkan tari Ratoh Duek, Tapuak Galembong dan Jatilan. Para penonton juga akan dihibur oleh sejumlah penampilan dari beberapa kelompok kesenian lokal. Rencananya, pertunjukkan kolaborasi akan dihadiri Konsul Republik Indonesia di Darwin, Andre Siregar, beserta tokoh adat Aborigin dan warga di Yirrkala, serta masyarakat Indonesia yang menetap di wilayah ini. Diperkirakan ada sekitar 5 hingga 8 orang Indonesia yang tinggal di Yirrkala. Kami berharap jika proyek kolaborasi akan bisa diteruskan di masa depan, dengan mengundang seniman-seniman lokal dari Yirrkala untuk berkunjung ke Indonesia, tepatnya ke Ponorogo, kota asal Dedy dan Aceh, tempat saya berasal. Harapannya lewat koneksi dan pemahaman tentang sosial budaya dan bahasa yang dilakukan secara timbal balik, proses kolaborasi akan terus di bangun hingga menjadi sebuah koreografi. *Tulisan ini adalah pendapat pribadi. Murtala adalah penari dan koreografer untuk kelompok tari Suara Indonesia yang bermarkas di Sydney. Suara Indonesia didirikan pada tahun 2000 oleh Alfira O'Sulivan, wanita berdarah campuran Aceh, Irlandia, dan Australia, dan telah aktif menggelar pertunjukkan seni budaya Indonesia ke seluruh Australia, Selandia Baru, bahkan Eropa. Ikuti kegiatan mereka lewat akun Facebook Suara Indonesia. Disclaimer Berita ini merupakan kerja sama dengan ABC News Australian Broadcasting Corporation. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News Australian Broadcasting Corporation. Selasa, 26 Januari 2016 0708 WIB Sejumlah pengunjung menyaksikan penari Aborigin, saat melakukan tarian dalam perayaan Hari Australia di Sydney, Australia, 26 Januari 2016. Hari Australia adalah ulang tahun kedatangan dan pendaratan Armada Pertama kapal narapidana dari Inggris, dan pengibaran Union Jack di Sydney Cove oleh Kapten Arthur Phillip, pada 26 Januari 1788. AP/Rob Griffith 26 Januari 2016 0000 WIB Seorang penari Aborigin, memainkan didgeridoo dalam perayaan Hari Australia di Sydney, Australia, 26 Januari 2016. Hari Australia adalah ulang tahun kedatangan dan pendaratan Armada Pertama kapal narapidana dari Inggris, dan pengibaran Union Jack di Sydney Cove oleh Kapten Arthur Phillip, pada 26 Januari 1788. AP/Rob Griffith 26 Januari 2016 0000 WIB Sejumlah penari Aborigin, melakukan tarian dalam perayaan Hari Australia di Sydney, Australia, 26 Januari 2016. Hari Australia adalah ulang tahun kedatangan dan pendaratan Armada Pertama kapal narapidana dari Inggris, dan pengibaran Union Jack di Sydney Cove oleh Kapten Arthur Phillip, pada 26 Januari 1788. AP/Rob Griffith 26 Januari 2016 0000 WIB Salah satu penari Aborigin, melakukan tarian dalam perayaan Hari Australia di Sydney, Australia, 26 Januari 2016. Hari Australia adalah ulang tahun kedatangan dan pendaratan Armada Pertama kapal narapidana dari Inggris, dan pengibaran Union Jack di Sydney Cove oleh Kapten Arthur Phillip, pada 26 Januari 1788. AP/Rob Griffith 26 Januari 2016 0000 WIB Ekspresi salah seorang penari Aborigin, saat melakukan tarian dalam perayaan Hari Australia di Sydney, Australia, 26 Januari 2016. Hari Australia adalah ulang tahun kedatangan dan pendaratan Armada Pertama kapal narapidana dari Inggris, dan pengibaran Union Jack di Sydney Cove oleh Kapten Arthur Phillip, pada 26 Januari 1788. AP/Rob Griffith 26 Januari 2016 0000 WIB Sejumlah penari Aborigin, melakukan tarian dalam perayaan Hari Australia di Sydney, Australia, 26 Januari 2016. Hari Australia adalah ulang tahun kedatangan dan pendaratan Armada Pertama kapal narapidana dari Inggris, dan pengibaran Union Jack di Sydney Cove oleh Kapten Arthur Phillip, pada 26 Januari 1788. AP/Rob Griffith 26 Januari 2016 0000 WIB

tarian tradisional suku aborigin adalah